Mekanisme Pengiriman SMS Dari HP Anda
>> Jumat, 11 Juni 2010
Layanan SMS Blast sangat populer dan sering dipakai oleh pengguna handphone. SMS Blast menyediakan pengiriman pesan text secara cepat, mudah dan murah. Kini SMS tidak terbatas untuk komunikasi antar manusia pengguna saja, namun juga bisa dibuat otomatis dikirim/diterima oleh peralatan (komputer, mikrokontroler, dsb) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun untuk melakukannya, kita harus memahami dulu cara kerja SMS Blast itu sendiri. Short Message Service (SMS Blast) adalah protokol layanan pertukaran pesan text singkat (sebanyak 160 karakter per pesan) antar telepon. SMS ini pada awalnya adalah bagian dari standar teknologi seluler GSM, yang kemudian juga tersedia di teknologi CDMA, telepon rumah PSTN, dan lainnya.
Alur pengiriman SMS Blast pada standar teknologi GSM adalah sebagai berikut.
Keterangan :
• BTS – Base Transceiver Station
• BSC – Base Station Controller
• MSC – Mobile Switching center
• SMSC – Short Message Service Center
Ketika pengguna mengirim SMS Blast, maka pesan dikirim ke MSC melalui jaringan seluler yang tersedia yang meliputi tower BTS yang sedang meng-handle komunikasi pengguna, lalu ke BSC, kemudian sampai ke MSC. MSC kemudian mem-forward lagi SMS Blast ke SMSC untuk disimpan. SMSC kemudian mengecek (lewat HLR – Home Location Register) untuk mengetahui apakah handphone tujuan sedang aktif dan dimanakah handphone tujuan tersebut.
Jika handphone sedang tidak aktif maka pesan tetap disimpan di SMSC itu sendiri, menunggu MSC memberitahukan bahwa handphone sudah aktif kembali untuk kemudian SMS dikirim dengan batas maksimum waktu tunggu yaitu validity period dari pesan SMS Blast itu sendiri. Jika handphone tujuan aktif maka pesan disampaikan MSC lewat jaringan yang sedang meng-handle penerima (BSC dan BTS).
Sebenarnya, di dalam kebanyakan handphone dan GSM/CDMA modem terdapat suatu komponen wireless modem/engine yang dapat diperintah antara lain untuk mengirim suatu pesan SMS Blast dengan protokol tertentu. Standar perintah tersebut dikenal sebagai AT-Command, sedangkan protokolnya disebut sebagai PDU (Protokol Data Unit). Melalui AT-Command dan PDU inilah kita dapat membuat komputer/mikrokontroler mengirim/menerima SMS Blast secara otomatis berdasarkan program yang kita buat.
Mengapa SMS bisa Pending?
Biasanya ini karena ada 'kemacetan' arus data. Biasanya ini terjadi kalo anda mengirimkan pesan ke nomor yg dibawah naungan operator lain.
Jadi seharusnya prosesnya begini :
1. Anda tekan tombol 'Send' di HP anda, dan HP anda mengirimkan pesan ke operator anda.
2. Operator anda menerima pesan
3. Operator anda mengirimkan sinyal bhw pesan telah diterima operator anda.
4. HP menerima sinyal tsb dan mengakui bahwa 'Pesan Terkirim' (Sent)
5. Operator anda mengirimkan pesan tsb ke operator lain
6. Operator lain menerima pesan itu
7. Operator lain mengirimkan sinyal bahwa pesan sudah diterima.
8. Operator anda menerima sinyal itu.
9. Operator anda mengirimkan sinyal ke HP anda memberitahukan kalo pesan sudah sampai (delivered).
Nah, dlm kasus anda ini, yang nomor 7 atau 8 tidak terlaksana akibat padatnya arus komunikasi... dan akhirnya Operator anda merasa bahwa pesan tak kunjung diterima dan akhirnya di beri status Pending, padahal pesan sudah sampai.
Alur pengiriman SMS Blast pada standar teknologi GSM adalah sebagai berikut.
Keterangan :
• BTS – Base Transceiver Station
• BSC – Base Station Controller
• MSC – Mobile Switching center
• SMSC – Short Message Service Center
Ketika pengguna mengirim SMS Blast, maka pesan dikirim ke MSC melalui jaringan seluler yang tersedia yang meliputi tower BTS yang sedang meng-handle komunikasi pengguna, lalu ke BSC, kemudian sampai ke MSC. MSC kemudian mem-forward lagi SMS Blast ke SMSC untuk disimpan. SMSC kemudian mengecek (lewat HLR – Home Location Register) untuk mengetahui apakah handphone tujuan sedang aktif dan dimanakah handphone tujuan tersebut.
Jika handphone sedang tidak aktif maka pesan tetap disimpan di SMSC itu sendiri, menunggu MSC memberitahukan bahwa handphone sudah aktif kembali untuk kemudian SMS dikirim dengan batas maksimum waktu tunggu yaitu validity period dari pesan SMS Blast itu sendiri. Jika handphone tujuan aktif maka pesan disampaikan MSC lewat jaringan yang sedang meng-handle penerima (BSC dan BTS).
Sebenarnya, di dalam kebanyakan handphone dan GSM/CDMA modem terdapat suatu komponen wireless modem/engine yang dapat diperintah antara lain untuk mengirim suatu pesan SMS Blast dengan protokol tertentu. Standar perintah tersebut dikenal sebagai AT-Command, sedangkan protokolnya disebut sebagai PDU (Protokol Data Unit). Melalui AT-Command dan PDU inilah kita dapat membuat komputer/mikrokontroler mengirim/menerima SMS Blast secara otomatis berdasarkan program yang kita buat.
Mengapa SMS bisa Pending?
Biasanya ini karena ada 'kemacetan' arus data. Biasanya ini terjadi kalo anda mengirimkan pesan ke nomor yg dibawah naungan operator lain.
Jadi seharusnya prosesnya begini :
1. Anda tekan tombol 'Send' di HP anda, dan HP anda mengirimkan pesan ke operator anda.
2. Operator anda menerima pesan
3. Operator anda mengirimkan sinyal bhw pesan telah diterima operator anda.
4. HP menerima sinyal tsb dan mengakui bahwa 'Pesan Terkirim' (Sent)
5. Operator anda mengirimkan pesan tsb ke operator lain
6. Operator lain menerima pesan itu
7. Operator lain mengirimkan sinyal bahwa pesan sudah diterima.
8. Operator anda menerima sinyal itu.
9. Operator anda mengirimkan sinyal ke HP anda memberitahukan kalo pesan sudah sampai (delivered).
Nah, dlm kasus anda ini, yang nomor 7 atau 8 tidak terlaksana akibat padatnya arus komunikasi... dan akhirnya Operator anda merasa bahwa pesan tak kunjung diterima dan akhirnya di beri status Pending, padahal pesan sudah sampai.
0 komentar:
Posting Komentar